Senin, 20 Juli 2009

postheadericon Isra Miraj Momentum Benahi Shalat

Peringatan Isra Miraj merupakan momentum bagi umat Islam untuk membenahi shalat agar lebih bermanfaat, sehingga dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

"Dengan adanya peringatan Isra Miraj kita diingatkan untuk tidak hanya sekadar menjalankan shalat," kata dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Syakir Jamaluddin MA menjelang peringatan Isra Miraj 1430 Hijriyah di Yogyakarta, Minggu (19/7).

Menurut Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY itu, peringatan Isra Miraj merupakan momentum untuk mengingatkan umat Islam tentang shalat. Umat Islam diingatkan untuk membenahi shalat agar lebih baik.

"Isra Miraj merupakan perintah shalat yang menjadi kewajiban umat Islam dan harus ditaati. Seperti yang tercantum dalam Al Quran Surat Al-Ankabut ayat 45 disebutkan bahwa shalat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar," katanya.

Ia mengatakan, shalat yang baik adalah shalat yang fungsional. Shalat fungsional adalah shalat yang ketika dilakukan mampu mengubah seseorang menjadi lebih bermakna dalam kehidupan pribadi dan sosial. Ketika ditanya bagaimana seseorang dapat menjalankan shalat secara fungsional, ia mengatakan hal itu dapat diawali dengan sering bangun pada sepertiga malam untuk menunaikan shalat malam.

"Di saat sepertiga malam itulah, shalat yang dijalankan dapat menguatkan hati kita. Selain bangun di sepertiga malam shalat berjamaah juga perlu digiatkan, shalat berjamaah merupakan cerminan kebersamaan," katanya.

Ia mengatakan, jika seseorang mempunyai spiritualitas bagus, shalat yang dijalankan akan berdampak terhadap perbuatannya. Spiritualitas yang bagus itu sendiri dibangun dengan nilai-nilai shalat yang benar sesuai syariat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. "Jika seseorang bisa meyakini dengan kehadiran Allah SWT, apa pun yang menimpa dirinya akan diterimanya, takdir baik atau takdir buruk semua disyukuri," katanya.

Menurut dia, adanya kejahatan maupun perbuatan buruk lainnya itu terjadi karena mereka tidak sejahtera dan tenteram, sehingga muncul pikiran untuk merampas hak orang lain. "Shalat mempengaruhi kita untuk berbuat baik dengan saudara, tetangga, teman, dan kerabat sehingga pada akhirnya nanti akan berdampak mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar," katanya.

SUMBER : Kompas

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Mari Silaturahmi

Follower

My Blog List

Popular Posts

Share