Selasa, 22 Februari 2011

postheadericon Sosok yang menjauhi nikmat dunia

Abu Dzar r.a adalah sosok bagi para penikmat hidup tidak dengan bergelimang harta. Dia adalah seorang sahabat Nabi yang ingin sekali menjadi orang beriman yang paling dekat posisinya dengan Rasulullah SAW di yaumil hisab kelak. Sifat yang begitu sangat menjauhi dunia ini adalah sebagai bukti kecintaan dan kesungguhannya dalam mengikuti jejak kekasihnya yaitu Rasulullah SAW. Nabi pernah bersabda “Orang yang paling dekat diantara kalian dariku di hari kiamat, adalah yang keadaan hidupnya ketika meninggal dunia, seperti keadaannya ketika aku meninggalkannya untuk mati”. HR. Ibnu Sa’ad.

Abu Dzar r.a sering mengingatkan orang orang yang sudah mulai berusaha meninggikan bangunan rumahnya. Sudah mulai melebarkan area ternak kambing dan untanya. Atau bila ada sahabatnya yang sudah duduk memangku jabatan di pemerintahan maka ia akan berusaha menjauh dan enggan duduk berlama lama dengan mereka. Hal ini memang nampaknya aneh dan berlebihan tapi inilah jalan hidup yang dipegang kokoh oleh Abu Dzar hingga akhir hayatnya.

Pernah suatu hari Abu Dzar r.a mendatangi satu halaqah terdiri dari orang orang Quraisy yang sedang membuat sebuah majelis di dekat masjid di Kota Madinah. Abu Dzar datang dengan penampilan yang wajahnya menunjukkan kesengsaraan hidup , dibalut dengan pakaian yang compang camping, rambut yang lebat dan badan yang kurus. Ketika sudah ada hadapan orang orang maka ia berkata “Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang menyimpan kelebihan hartanya, dengan ancaman adzab Allah berupa dihimpit batu yang amat panas karena batu itu dibakar diatas api, dan batu itu pun diletakkan di dadanya sehingga sampai tenggelam padanya sehingga batu panas itu keluar dari pundaknya. Dan juga diletakkan batu panas itu di tulang pundaknya sehingga keluar di dadanya, demikian terus sehingga batu panas itu naik turun antara dada dan tulang pundaknya.”

Tak ada satu orangpun yang berani unjuk suara dan mereka hanya menundukkan kepala. Nampak pula diwajah orang orang tersebut perasaan tidak suka dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Abu Dzar r.a. merasa tidak mendapat tanggapan maka Abu Dzar beranjak pergi dan duduk menyendiri sambil terus membasahi lidahnya dengan berzikir ,meski orang orang tidak suka dengan ucapan Abu Dzar tapi mereka tidak berani mencelanya karena orang orang Madinah mengetahui dengan pasti kedudukan Abu Dzar r.a dimata Rasulullah SAW. mereka tidak mau sembarangan berucap kepada Sahabat yang terkenal zuhud dan wara’ ini.

Tiba tiba datang seseorang mendekati Abu Dzar yang duduk menyendiri dan mengucapkan salam, sahabat Nabi inipun menjawab salam. Orang itu berkata “Aku melihat, mereka yang duduk di halaqah itu tidak suka dengan apa yang engkau ucapkan. “ ,Abu Dzarpun menjawab” Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mengerti sama sekali. Sesungguhnya kekasihku Abul Qasim pernah memanggil aku dan akupun segera memenuhi panggilan beliau. Maka beliaupun menyatakan kepadaku Engkau lihat gunung Uhud itu ?”


Aku melihat gunung itu dalam keadaan diterpa oleh sinar matahari pada punggungnya, dan aku menyangka beliau akan menyuruh aku untuk suatu keperluan padanya. Maka aku menjawab pertanyaan beliau : “Aku melihatnya.” Kemudian beliaupun bersabda “Tidaklah akan menyenangkan aku kalau seandainya aku punya emas sebesar itu, kecuali bila aku shodaqahkan semuanya sehingga tidak tersisa daripadanya kecuali tiga dinar (untuk keperluanku)”.

Selanjutnya Abu Dzar menyatakan “Tetapi kemudian mereka itu kenyataannya selalu mengumpulkan dunia, mereka tidak mengerti sama sekali”.

Kemudian orang yang mendekati Abu Dzar pun berkata” Ada apa antara engkau dengan saudara-saudarmu dari kalangan orang-orang Quraisy. Mengapa engkau tidak minta bantuan dari mereka sehingga engkau mendapatkan sebagian harta mereka. Abu Dzar menjawab dengan tegas dan lantang :”Tidak ! Demi Tuhanmu, aku tidak akan meminta dunia sedikitpun kepada mereka dan aku tidak akan minta fatwa dari mereka tentang agama, sehingga aku mati bergabung dengan Allah dan RasulNya”.


Sumber

READ MORE - Sosok yang menjauhi nikmat dunia

postheadericon Kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu ?

Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fisabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah nampak Aisyah r.a sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga ditengah kota Madinah. Aisyah r.a dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta. Tiba Rasulullah SAW dirumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah dibelakang rumah sibuk membuat minuman untuk Sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata “ Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”. Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam bukan gula. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasanya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita. Sebuah hadits menyebutkan, “ Lelaki yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”. Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW

Sumber

READ MORE - Kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu ?

postheadericon Kisah Penuh Hikmah dari Luqman Hakim

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, dan anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang-orang pun berkata, ‘Lihat orang tua itu yang tidak punya rasa kasihan karena anaknya dibiarkan berjalan kaki.”

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di passar itu berkata pula, “Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak saja menaiki himar itu, sungguh kurang adab anak itu.”

Mendengar kata-kata orang di pasar itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai kini berkata lagi, “Lihatlah itu dua orang menaiki seekor himar, sungguh sangat menyiksa himar itu.”

Kerana tidak suka mendengar percakapan orang-orang di pasar itu, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, “Dua orang kok berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikenderai, betapa bodohnya mereka”

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihatai anaknya tentang sikap manusia dan ocehan mereka, katanya, “Sesungguhnya tidak akan terlepas seseorang itu dari pergunjingan manusia. Dan hanya orang yang berakal yang akan mengambil pertimbangan hanya kepada Allah S.W.T saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam setiap urusan hidupnya.”

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, “Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, iaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya.”

SUMBER

READ MORE - Kisah Penuh Hikmah dari Luqman Hakim

postheadericon My Dream

Seorang itu pasti punya impian, ya,,,pastinya yang indah lah..
Ketika seorang bermimpi indah, rasanya ingin selamanya merasakan keindahan mimpi itu,
tapi ketika seorang bermimpi buruk, rasanya ingin cepat terbangun dari mimpi itu.
Itu hanya opiniku tentang mumpi, bagaimana denganmu?
Berawal dari cerita saat SMK, kami(aku dan beberapa teman) berkhayal, uPs bukan deh, tapi mencoba merancang sebuah impian. Karena waktu itu kami(yang kumpul saat itu) merupakan anggota yang ujian kompetensinya di komoditi kedelai, ada yang produknya tahu, dan susu kedelai.
Iseng sih ngomongnya, eh gimana kalo kita bikin UBER alias usaha bersama, jawablah boleh boleh.
gimana kalo usaha itu dikasih nama soya house, hehehe.
karena niat kita mau bikin rumah makan, yang bahan bakunya dari kedelai, begitulah impianku saat sekolah. dan sampai sekarang masih menjadi mimpi,

Semoga Mimpi ini bisa segera terwujud, jika Allah mengizinkan.


READ MORE - My Dream

postheadericon Burger Jamur


KOMPAS.com - Syammafudzh Ghazali bersama rekan-rekannya sesama mahasiswa Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, memilih membuat burger jamur. Kenapa burger yang dipilih? Karena burger merupakan makanan bule yang kini merakyat di Indonesia. Hanya saja selama ini, burger identik dengan makanan bercampur daging. Padahal bisa saja burger diisi dengan bahan lainnya, seperti jamur.

"Kalau diliat dari segmentasi, ada 5 kategori yang menjadi sasaran produk ini," ucap Syam, panggilannya di Yogyakarta.

Pertama menurutnya, kalangan vegetarian yang ingin menikmati burger. Kedua anak-anak yang biasanya suka burger, jamur rendah lemak tapi kaya protein. Selanjutnya orang gemuk, lalu wanita, dan ke 5 orang lanjut usia yang biasanya takut makan daging karena kolesterol.

Membuat ramuan patty dari jamur dengan rasa dan komposisi yang pas butuh percobaan sekitar 3 bulan. Selain itu, roti dan mayonaise yang dipilih pun mesti cocok. Rasa kenyal dari patty jamur berpadu dengan roti lembut, ditambah mayonaise membuat burger ini terasa lebih lezat. Kalau makan ukuran mini kurang kenyang, Anda bisa memesan ukuran sedang atau jumbo. Selain burger, ada pula sandwich, hot sosis, dan masruum crispy.

Sejak membuka usaha ini bulan Maret 2010, Syam langsung menawarkan konsep business opportunity(BO) untuk memperluas usahanya. Ia mempunyai dua tawaran, yaitu tipe franchise/BO (harga Rp 8 juta, gerobak kayu dan Rp 10 juta, gerobak berlapis stainless steel dan master franchise (harga Rp 50 juta). Selain model gerobak, untuk BO ada juga bentuk outlet seperti corner cafe. Bentuk outlet ini royalty feesebesar Rp. 20 juta. Dengan konsep corner, masakan olahan jamur yang disediakan juga lebih banyak. "Sekitar 13-14 menu masakan yang merupakan pengembangan dari menu di gerobak," kata Syam.

Syam antusias, bisnis ini prospeknya bagus. Sebab, baru beberapa hari buka saja sehari ia bisa menghabiskan minimal 100 pieces patty. Pasokan bahan baku tidak ada kendala, karena Syam mempunyai farm jamur sendiri.

Justru di produksi yang sering terkendala. Misalnya dari bagian produksi bikin 400 produk untuk stok selama 4 hari. Tapi ternyata dalam dua hari sudah habis, padahal mereka mahasiswa semua. "Atau kita bikin 200 patty butuh waktu dua malam tapi tiga hari sudah habis. Makannya cuma sebentar, padahal bikinnya susah," kata Syam tertawa.

Hasilnya, meski bisnis baru berjalan beberapa bulan tapi Syam sudah berhasil mempunyai tiga outlet. Dua outlet di daerah selokan Mataram dan Condongcatur Yogyakarta berupa corner. Selain itu, Syam juga berhasil menggaet pembeli BO yang membuka gerai di Solo, Jawa Tengah. la membeli master franchise, sehingga bisa membuka lima gerobak di wilayah tersebut.


READ MORE - Burger Jamur

postheadericon Roti Bakar Omset selangit

KOMPAS.com — Bisnis roti bakar memang sudah biasa. Namun, belum tentu bisa bertahan lama. Madtari merupakan salah satu warung roti bakar yang cukup tua. Sejak 1999 hingga kini, Madtari masih memiliki pelanggan setia di Dago. Meski cuma warung roti bakar, Madtari bisa mencetak omzet ratusan juta.

Roti Bakar Edi boleh saja menjadi pilihan anak muda Jakarta menyantap roti di malam hari. Tapi di Bandung, Madtari

bisa dibilang menjadi pilihan pertama untuk melahap roti bakar.

Madtari mengklaim sebagai roti bakar satu-satunya di Kota Kembang yang menggunakan selaiblueberry. Menu roti spesial dengan campuran selai

blueberry, kacang, dan taburan meses coklat membuat rasa roti bakar terasa asam manis.






Tidak hanya itu, rasa gurih dan asinnya didapat dari taburan keju yang menutup seluruh tumpukan roti. Pilihan lain adalah rasa roti keju susu dengan pelbagai macam pilihan rasa, seperti susu, coklat, kacang, dan roti rasa asin. Roti bakar rasa asin, yakni, roti d

engan serutan keju pada tumpukan roti yang telah dibakar dengan taburan garam.

Makin larut malam, makin ramai pula pengunjung roti bakar Madtari di Jalan Dr. Oten 11, Dago. Salah satu kelebihan nongkrong di Madtari, selain santapan roti bakarnya, parkir dan tempatnya yang luas. Tidak perlu takut kehabisan tempat. Tak hanya memanfaatkan garasi gedung kuno berarsitektur gaya Belanda, setiap ruangan atau kamar telah disulap dengan kursi-kursi panjang berikut dengan meja. Tapi, dekorasi Madtari memang terbilang minim, tidak ada yang istimewa di warung roti bakar yang telah berdiri sejak tahun 1999 ini.

Menurut Manajer Madtari David Maidy, konsep layaknya warung kopi tetap dipertahankan. "Konsep seperti inilah yang membuat para pengunjung betah," kata David. Ia menambahkan, Madtari yang telah tiga kali berpindah tempat sudah terkenal sebagai roti bakar rakyat di Bandung.

Maksud roti yang merakyat: harga murah dan tempat yang apa adanya di pinggir jalan. Tengok saja, harga aneka roti mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 13.000 untuk menu spesialnya. Bosan dengan santapan roti, pisang bakar bisa jadi pilihan.

Pisang dibakar kemudian dilumuri selai sesuai selera dan tentu saja sebagai ciri khas dari Madtari, yaitu taburan kejunya. Harga pisang mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 10.000 per porsi. Jika malam telah tiba dan udara kian dingin, santapan yang lebih hangat kerap menjadi pilihan.

Misalnya saja, mi instan dengan telur plus minuman yang dapat menghangatkan tenggorokan. Wedang jahe kencod boleh jadi pilihan karena sudah pasti, selain dapat menghangatkan tubuh, juga mampu mengusir pusing. Harganya sudah pasti aman di kantong, mulai Rp 5.000 sampai Rp 11.000.

Menyasar konsumen kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai pelanggan, Madtari sukses meraup untung yang cukup wah. Setiap hari, Madtari menghabiskan 500 kg pisang dan 200 tangkup roti.

Di bulan biasa, omzet Madtari mencapai Rp 150 juta per bulan. Ketika musim libur, Madtari mampu mencapai omzet Rp 200 juta. Pendapatan yang besar ini didukung dengan pelayanan prima selama 24 jam.

"Meski makin banyak roti bakar di Bandung tapi Madtari tetap menjadi pilihan karena kami melayani dengan sungguh-sungguh." tutur David yang setahun belakangan ini mengaku, bisnis roti bakar kepunyaan pamannya ini kian pesat setelah berpindah tempat.

Dua cabang Madtari lainnya berlokasi di Dago, tepatnya Jalan Teuku Umar dan Jalan Suci. David bilang, tahun ini, Madtari hendak ekspansi ke Tasikmalaya. (Mona Tobing/Kontan)

Sumber

READ MORE - Roti Bakar Omset selangit

postheadericon Sosis Tempe



KOMPAS.com — Tempe bisa menjadi bahan dasar sosis. Produk ini sangat cocok bagi vegetarian atau orang yang diet kolesterol. Penjualan pun melimpah karena harga jual yang tentunya lebih murah. Pengusaha sosis tempe bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan.
Sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang memiliki banyak penggemar. Selama ini kita sering mendapati makanan ini berbahan daging sapi atau ayam. Namun, kini bermunculan produk sosis rasa lokal dengan bahan dasar dari tempe.
Sebagai bentuk variasi makanan, tempe bisa juga menjadi bahan baku sosis. Kedelai yang merupakan bahan baku tempe bersifat hidrofolik. Kedelai mampu menyerap dan menahan air, membentuk selaput, membentuk gel, mempunyai daya rekat tinggi, dan bersifat pengental.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Alhasil, sosis tempe juga punya prospek cerah.
Menurut Ayu Safitri, pemilik The Sozzis, kendati tak menggunakan bahan pengawet, sosis tempe buatannya memiliki daya tahan yang lama. Saat pembuatan, sosis tempe juga melalui proses pengasapan. Tujuannya, memberikan cita rasa khas, mengawetkan, menghasilkan produk yang khas, dan mencegah oksidasi.
Nah, setelah dibungkus dengan plastik tipis, sosis tempe dikemas dengan sistem kedap udara. Cara ini untuk menghindari masuknya organisme dan bisa memperpanjang daya tahan sosis. "Sosis tempe menjadi pilihan makanan bergizi tinggi sehingga anggapan tempe sebagai makanan kelas bawah akan terhapuskan," kata Ayu.
Dengan harga jual Rp 2.000 per potong, Ayu bisa menjual 500 potong The Sozzis tiap hari. Alhasil, ia bisa mengumpulkan omzet Rp 30 juta sebulan. Sosis tempe The Sozzis telah tersebar di Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, hingga Jakarta.
Selain Ayu, tujuh mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, juga mengembangkan produk sosis tempe. Sejak pertengahan 2009, mereka yang tergabung dalam Pusat Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa membuka Outlet Sehat di Kota Gudeg itu.
Maula Paramitha, salah satu pemilik Outlet Sehat, mengklaim bahwa sosis tempenya sehat karena bebas kolesterol. Sebagai pembungkus sosis, mereka menggunakan adonan telur. Adonan telur itu dikeraskan hingga teksturnya benar-benar menyerupai usus sapi yang sering menjadi kulit sosis. "Jadi, secara keseluruhan benar-benar bebas daging sehingga cocok bagi vegetarian," ujar Maula.
Sosis tempe memang mengincar pasar dari kalangan vegetarian dan konsumen yang sedang berdiet daging. Sama seperti The Sozzis, sosis tempe buatan mahasiswa UGM ini juga berharga Rp 2.000 per buah. (Rivi Yulianti, Ragil Nugroho/Kontan)
READ MORE - Sosis Tempe
Rabu, 16 Februari 2011

postheadericon SEKARUNG BERLIAN DAN SEGENGGAM BERAS

“SEKARUNG BERLIAN DAN SEGENGGAM BERAS”

Akhir November 2010, aku telah menyelesaikan studi ku di Universitas Winaya Mukti.

Kurang lebih 4 tahun 2 bulan 3 minggu. Aku menuntut ilmu di daerah Sumedang.

Aku berharap dengan selesainya studiku, aku tidak lagi membebani Ortu untuk biaya kuliah dan biaya ngekos. Walaupun aku belumbekerja.

Desember, aku masih di sumedang, ngerapihin skripsi abis sidang. Aku berharap, bisa cepet pulang. Dan ga sering bulak balik ke kampus. Akhir desember aku mulai cari kerja, tapi Allah belum mengizinkan. Niatku untuk memberi kado pada adik tersayang, batal karna aku belum punya uang sendiri, tabunganku sudah menipis.

Januari, masih mengirim lamaran pekerjaan via pos dan email. Ada 3 panggilan interview,tp aku ngerasa ragu dengan perusahaan yg tak terkenal namanya.

Curhat curhatanlah aku dengan sahabatku, Rani, dia lebih pengalaman tentang ngelamar kerja dan interview. Aku sempat mengeluh, duh harus ngerantau lagi nih kaya’nya. Trus dia jawab biarin, demi sekarung beras dan segenggam berlian.

Ternyata seperti ini rasanya tak punya pekerjaan. Aku terus inget kata kata dia.

Waktu aku nonton acara musik di tv, ga sengaja denger lirik itu”untuk membeli beras dan sebongkah berlian”. Owh ini ternyata kata2 itu, ko jadi sedih ya denger lirik itu.

Dan Februari datang, belum juga bekerja, trus ikut jobfair, waduh,,,,,,ramenya.

Aku curhat lagi ma tmnku itu, repot banget ya, mpe ngantri bgt wat masuknya juga. Da

n jawaban dia sama kaya waktu tu. Biarin, usaha demi segenggam berlian katanya.

hMmm,,,,,iya gitu, untuk sekarung berlian dan segenggam beras.

Itu salah satunya, niatku mencari nafkah untuk sendiri.

Yang utama adalah ibadah, moga dengan aku bekerja aku bisa selalu taat padanya.

Yang aku pinta adalah, jika bekerja baik untukku, moga diberi pekerjaan sesuai kemampuanku dan diridhoiNya. Jika wirausaha baik untukku, tunjukkan aku untuk wirausaha itu, dan mudahkanlah jalanku.


READ MORE - SEKARUNG BERLIAN DAN SEGENGGAM BERAS
Sabtu, 05 Februari 2011

postheadericon I Like CokLat

Coklat...........
paling ane suka tuh.
pa lagi coklat aLmond oR silverQN
tapi kalo beli coklat begitu suka kurang puas,,,haha
dikit dan mahal pula.
mending bikin sendiri, ga kalah enak ko coklatnya,,,
berawal dari membantu kaka kelas yang suka bikin dan jualin coklat, aku terpinspirasi dari situ
padahal cuma bantu bungkusin coklat yang dah jadi aja, sama liatin dia ngelelehin coklat alias ngetim coklat.
Itu waktu taon 2007, nAh ane baru nyoba pas taun 2009, heu,,,lama amat ya jaraknya, tak apalah,
Dan sekarang sudah 2011, sayangnya ane ga dokumentasi yang dulu dulu, sekarang2 ja suka lupa wat dokumentasi.
Biasanya ane bikin yang polos, soalnye kalo yang warna warni itu ribet dan masih ga bisa rapih buatnya.
Dan inilah hasil seminggu kemaren buat coklat

Ini coklat yang polos, 2 lapis, coklat muda dan coklat tua. kLo bikin ini cepet dan hemat.
Tapi klo bikin yang dibawah ni, repot,,,,tapi lucu,hehe

Pake cetakan coklat 3 dimensi, katanya sih gitu, jadi bisa berbagai warna bisa ditaro di ni coklat
Ga rapih banget ya, haha maklum ane baru belajar bikin yang aneka warna, biasanya bikin coklat polos ja. hehe

Koleksi yang lain



READ MORE - I Like CokLat
Jumat, 04 Februari 2011

postheadericon You Came To Me "Sami Yusuf"

Judul : You Came To Me
Album : Single
Munsyid : Sami Yusuf

You came to me in that hour of need
When I was so lost, so lonely
You came to me, took my breath away
Showed me the right way, the way to lead
You filled my heart with love, showed me the light above
Now all I want is to be with you
You are my one true love, taught me to never judge
Now all I want is to be with you

Allahumma salli ‘ala sayyidina mustafa
‘ala habibika nabiika mustafa

You came to me in the time of despair
I called onto you, you were there
Without you what would my life be
Not know the unseen, the worlds between
For you I’d sacrifice, for you I’d give my life
Anything just to be with you
I feel so lost that times by all the hurt and lies
Now all I want is to be with you

Allahumma salli ‘ala sayyidina mustafa
‘ala habibika nabiika mustafa

Showed me right from wrong
Told me to be strong
Need you more than ever ya RasulAllah
You came to me in that hour of need
Need you more than ever ya RasulAllah
You filled my heart with love, showed me the light above
Now all want is to be with you
You are my one true love, taught me to never judge
Now all I want is to be with you

Allahumma salli ‘ala sayyidina mustafa
‘ala habibika nabiika mustafa

Sumber
READ MORE - You Came To Me "Sami Yusuf"

Total Tayangan Halaman

Mari Silaturahmi

Follower

My Blog List

Popular Posts

Share